EKSPEDISI 14 JAM MENEMBUS HUTAN GEDE SELABINTANA - SUKABUMI
EKSPEDISI PENDAKIAN GUNUNG GEDE via SELABINTANA LINTAS GN.PUTRI
BISSMILLAHIRROHMANIRROHIIM
MUQODDIMAH
Segala puji
bagi Allah Rabb semesta alam yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman
dan Islam. Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah hamba-Nya dan rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya,
dan cahaya penerang bagi umatnya. Shalawat dan Salam semoga selalu terlimpah kepada
Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat hingga pengikutnya hingga
akhir zaman.
Alhamdulillah kali ini Alloh beri saya kesempatan untuk bisa membersamai saudara-saudara saya semua dalam pendakian Gunung Gede via Selabintana. Ketika mendengar kata Selabintana saya sudah mulai merasa bahwa bukankah ini adalah jalur terpanjang untuk menuju Gn.Gede dengan trek yang unik, mengapa trek pendakian via jalur ini disebut unik karena didalamnya memiliki struktur dan komposisi vegetasi yang berubah-ubah tentunya ketika struktur vegetasi ini berubah-ubah maka akan mempengaruhi keanekaragaman hayati yang ada didalamnya. Ditambah pula dari banyaknya kisah pendakian Gn.Gede via Selabintana yang terkesan mistis dan menyeramkan, akan tetapi semuanya menjadi tantangan tersendiri dan menjadi acuan bahwa di Alam bebas siapapun berhak hidup atas izin Alloh, sekalipun hewan bahkan makhluk tak kasat mata pun memiliki haknya.
Memulai cerita dari sebuah perencanaan komunitas
kami Bersama seseorang yang menjadi Pembina. Beliau dan beberapa saudara dari Wanadri berencana
mengajak kami untuk melakukan sebuah Ekspedisi Pendakian Menuju Gunung Gede, Gunung
yang memiliki ketinggian 2.958mdpl ini melingkupi 3 Kota dan Kabupaten yaitu,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor. Kami mengikuti arahan
dari Pembina kami untuk melakukan pendakian via Selabintana (Pos Pondok
Halimun) Sukabumi. Sebelum kepada pendakian, seminggu sebelumnya kami melakukan
pertemuan dengan membahas manajemen perjalanan terutama menata waktu estimasi
berangkat hingga pulang dari dan kembali ke Bandung serta pembahasan jalur juga
persiapan peralatan juga logistik selama pendakian, dikarenakan ini adalah
kesekian kalinya saya melakukan pendakian, jadi selama melakukan persiapan
manajemen perjalanan saya lakukan seperti biasanya. Namun yang membedakan, kali
ini perjalanan saya dilengkapi oleh adanya Amir atau ketua perjalanan dan saya
harus patuh pada amir karena ialah yang bertanggung jawab pada perjalanan kali
ini.
Memulai perjalanan dari Rumah pada Hari
Jum’at 11 Juni 2021, meminta izin pada orang tua serta pada anak dan istri saya
lakukan agar setiap langkah yang saya jalani menjadi Ibadah dan Keikhlasan bagi
mereka agar bisa Kembali dengan selamat dan sehat. Saya berangkat menuju titik
kumpul di sebuah kantor milik muhsinin yang rela meminjamkan
tempatnya untuk menjadi titik awal perjalanan dan juga sekaligus menjadi titik
kumpul akhir perjalanan dari Ekspedisi yang akan kami lakukan saat ini. Semoga
Alloh membalas muhsinin tersebut dengan berlipat berkah dan kebaikan. Aamiin
Kami diarahkan agar kumpul tepat pada
waktunya karena keberangkatan akan dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB, selepas
ashar saya sudah merapat ke lokasi titik kumpul untuk sekalian pengecekan akhir
logistic dan peralatan serta koordinasi tempat untuk parker kendaraan yang akan
kami naiki. Karena perjalanan kali ini mendapat sambutan yang baik dari saudara
sesama komunitas. Alhamdulillah jumlah yang ikut sebanyak 30 orang sehingga
kita membutuhkan transportasi yang memadai, dan akhirnya kami memilih untuk
menyewa Bus sebagai transportasi kami dari Bandung – Sukabumi dan Cianjur –
Bandung. Alloh maha besar ditengah kekurangan kami Alloh turunkan Kembali
kuasanya melalui muhsinin yang mensupport kami mulai dari biaya transportasi,
tiket masuk pendakian hingga makan pagi dan siang di awal hari pendakian,
sisanya kami lakukan dengan sukarela dari diri kami sendiri, semoga Alloh
membalas lebih para muhsinin dengan keberkahan dan kebaikan pula (aamiin).
Pada pukul 18.00 berbarengan dengan adzan
maghrib Bus yang akan dipakai selama perjalanan tiba dilokasi titik kumpul
bersamaan dengan beberapa kawan saya yang akan ikut melakukan safar Ekspedisi
ini, kami arahkan ke tempat parker agar tidak mengganggu pengendara lain yang
akan melewati jalan tersebut. Selanjutnya kami melaksanakan Ibadah Sholat
Maghrib kemudian menjama Ibadah Sholat Isya, untuk dapat mematangkan persiapan
dan juga mempermudah agar kami tidak ketinggalan sholat 5 waktu kami. Setelah
itu semua kawan dan saya memulai dengan mengecek peralatan dan logistik serta
Kesehatan fisik pada diri masing-masing agar selama dalam perjalanan kita
merasakan ketenangan dan kenyamanan.
Dengan mengucap do’a terlebih dahulu yang
dipimpin oleh pembina, pada pukul 20.00 WIB saya dan kawan-kawan yang lain
memulai menaiki bus beserta dengan membawa peralatan dan logistik yang
dimasukan ke dalam bagasi. Karena perjalanan Bandung – Sukabumi memakan waktu
kurang lebih 4 jam, maka kami manfaatkan waktu itu untuk istirahat dan dengan
sedikit orbolan ringan untuk mencairkan suasana. Tak terasa waktupun berlalu,
ketika sampai di sukabumi kami sempat salah jalan kemudian memutar balik dan
menuju jalan yang seharusnya dilewati. Ketika sampai pada selabintana pada
pukul 12 malam, qodarullah bus yang kami kemudikan tidak bisa memasuki area
perkebunan teh dan Kawasan Pondok Halimun dikarenakan jalan yang sempit dan
hanya bisa dilalui oleh mobil pribadi dan kendaraan bermotor saja, alhasil kami
turun dan berusaha memecahkan masalah yang ada.
Kurang lebih 15-30 menit beristirahat,
kami melakukan kembali pendakian menuju Shelter cileutik dimana kurang lebih
estimasi perjalanan sekitar 2-3 jam, jarak yang ditempuh 4km dengan kontur
menanjak perjalanan ini lumayan menguras tenaga saya dan kawan-kawan, namun
Alhamdulillah dari shelter cigeber ini menuju shelter cileutik hewan yang
selalu membayang-bayangi kita semua perlahan mulai berkurang sehingga di dalam
perjalanan kami sudah mulai menikmati namun sesekali kami pasti merasakan
capek, sesampainya di Shelter cileutik yang dimana waktu sudah lewat dari
maghrib kami melakukan ISOMA dimana disini kami adalah kelompok yang terakhir
sampai sehingga telat melaksanakan sholat dan makanpun seadanya karena harus
melakukan pendakian menuju Alun-Alun Suryakencana, setelah ISOMA kami
membereskan kembali barang yang sudah kami pakai ke dalam carrier untuk bersiap
kembali melakukan pendakian. Pada pukul 21.00 kami melakukan pendakian menuju
persimpangan Gumuruh, awal mula semuanya berjalan seperti biasa namun dengan
kontur jalan yang luar biasa menanjak, beberapa waktu kemudian hujan turun
dengan intensitas rendah ditambah jalan yang semakin menanjak sehingga lumayan
menyulitkan kami dalam melakukan pendakian. Lagi lagi Alloh menunjukan
kuasanya, ditengah keputus asaan kami sejenak menghela nafas kemudian terus
melanjutkan perjalanan dengan bertambahnya intensitas hujan kami tak berhenti
malah semakin menambah kecepatan jalan kami, karena khatir air dari arah atas
atau kemungkinan fatalnya longsor terjadi. (Nauzdubillahimin dzalik)
Pagi
harinya kami membagi tugas, ada yang melakukan pendakian menuju puncak ada juga
yang memasak di tenda, saya ikut ke puncak karena terdengar kata semangat dari pembina
“trophy sudah didepan mata masa gam au diambil” lalu menambahkan “seorang
lelaki sejati adalah yang menuntaskan misinya” akhirnya saya ikut dalam
perjalanan kepuncak hingga turun kembali.
Beres dari situ kami kami berdoa untuk melakukan perjalanan turun lewat Gunung Putri Cianjur, sebelumnya kami sudah prepare jadi setelah sholat langsung berdoa dan melakukan foto ringan sebagai tanda bahwa kami telah sampai pada titik Alun-Alun Suryakencana.
Setelah itu perjalanan turun dimulai
dengan beberapa kawan mulai kelelahan dan terkilir akhirnya saya mengawal
dibagian belakang memastikan tak ada lagi yang tertinggal. Setelah kurang lebih
5 jam Alhamdulillah maghrib kami sampai di pos Gn.Putri karena kami adalah kelompok
terakhir kami tak sempat untuk bersih-bersih. Sehingga hanya ada waktu untuk
istirahat saja, setelah itu kami menuju ke angkutan yang akan mengantar kami
menuju bus untuk pulang kembali menuju bandung.
Alhamdulillahirobbil
Aalaamiin
Memulai
sebuah cerita dari awal hingga akhir bukanlah hal yang mudah, kita perlu
mengingat sebuah momen dimana momen itu sudah terjadi dan sudah dilakukan akan
tetapi ini menjadi sebuah dasar semangat bahwa Alloh menciptakan pengalaman
untuk bisa dijadikan sebuah kajian ilmu yang bisa diterapkan di kemudian hari
dan semoga itu menjadi amalan kita semua untuk menuai syurga ketika kita
membagikannya dengan dasar keikhlasan karena Alloh saja.
Aamiin
Yaa Rabbal Aalaamiin
Barakallahu Fiikum
Comments
Post a Comment